Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

NEGARA TIDAK BOLEH JUSTIFIKASI RASISME DAN PAPUA PHOBIA DENGAN KRIMINALISASI RAKYAT PAPUA

Gambar
Foto: Natalius Pigai/Aktivis Kemanusiaan Oleh: Natalius Pigai Pernyataan Wiranto bahwa perusuh di Manokwari diproses secara hukum sebagai mana dilansir media online kumparan, tanggal 19 agustus 2019.  Tentu saja Wiranto tidak eloÄ· dan pantas sasar kepada rakyat Papua ýang pada saat ini pòsisinya sebagai korban rasialisme di Indonesia. Apalagi rakyat Papua melakukan tindakan menentang/penghapusan diskriminasi rasial yang merupakan sèmangat/menstream dunia internasional yang ingin membangun peradaban baru anti diskriminasi dan masyarakat inklusif. Negara  sejatinya mendorong terciptanya situasi yang aman dan kondusif dengan pendekatan persuasif dan bermartabat, serta sebagai orang Jawa dimana sukunya adalah pelaku rasialisme bisa dianggap sangat subjektif dan tidak kredibel. Menjamurnya rasialisme dan Papua Phobia atau Phobia terhadap orang Papua dan kulit hitam sesungguhnya bukan hal baru di Indonesia. Tindakan itu sudah dilakukan sejak pasca integrasi politik Indonesia 197

Bendera Merah Putih Dibakar, Kantor DPRD Papua Barat Diserbu

Gambar
Foto masa aksi membakar bendera Merah Putih Situasi Manokwari, Papua Barat, sejak Senin pagi (19/08) mencekam. Ribuan orang melakukan aksi secara spontan dengan membakar ban dan memblokade jalan utama Yos Sudarso, Jalan Trikora Wosi, Jalan Maniunggal Amban. Aksi ini sebagai bentuk protes atas tindakan rasisme yang dilakukan kepada mahasiswa Papua di Jogja dan Malang. Selain memblokade jalan, terlihat bendera Merah Putih dibakar. Bendera itu sebelumnya diletakkan di persimpangan jalan utama. Ada juga beberapa bangunan yang dirusaki para aksi massa. Sementara itu, Karo Ops Polda Papua Barat, Kombes Pol Moch Sagi ketika dikonfirmasi mengungkapkan situasi Manokwari secara umum masih kondusif dan terkendali. Salah satu ruas jalan di Manowari. Foto: Roli/Balleo News “Belum ditetapkan status siaga satu. Kita terus membangun komunikasi agar aksi tidak anarkis," tegasnya. Pihak TNI dan Polri sudah mengantisiapsi akan terjadinya aksi seperti ini. Untuk itu, k

BESOK "MONYET" TURUN JALAN | SERUAN

Gambar
Doc.pribadi Agus Kosay,Ketum KNPB Kemarin (17/8) warga dan aparat Indonesia di Surabaya dan Malang intimidasi orang Papua, dicaci dg panggilan Monyet. Diusir untuk tinggalkan Jawa. Orang Indonesia setiap saat panggil orang Papua monyet. Persipura diteriaki monyet. Siapapun orang Papua selalu dipanggil monyet oleh orang Indonesia. Maka kita orang Papua akan jadikan "monyet" sebagai simbul perlawanan. Kami dipandang monyet. Dan monyet-monyet itu akan segera turun jalan. Anda yang merasa harga diri hancur segera gabung. Kita akan desak Indonesia tinggalkan kami orang Papua yang dipandang monyet. Besok aksi kita "monyet-monyet" Papua segera turun jalan. Titik Aksi: Expo, P3 Waena, Lingkaran. Menuju Kantor MRP. 18 Agustus 2019 Agus Kossay Ketua Umum KNPB

TERPAKSA IKUT UPACARA 17 AGUSTUS

Gambar
Doc/Foto Pribadi Soleman Itlay TERPAKSA IKUT UPACARA 17 AGUSTUS Oleh Soleman Itlay Sebenarnya, saya tidak mau ikut upacara bendera pada HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2019 ini. Tapi dosen dan senior memaksa, menekan dan mewajibkan kami semua untuk ikut,  jadi saya ikut saja, demikian kata Iriani, seorang mahasiswa baru di kampus USTJ, Jumat, (16/08). Sejak SMP dan SMA, dia tidak pernah ikut upacara bendera. Jika pun guru memintanya untuk ambil bagian dan latihan, dia selalu menolaknya. Pada saat latihan, dia membuat alasan, seperti sakit, loyo, mengantuk dan masih banyak lagi. Setiap kali upacara pada hari Senin di sekolah, dia datang dari rumah terlambat. Sedangkan, pada hari - hari besar nasional, seperti hari proklamasi kemerdekaan RI, hari pendidikan nasional, hari pahlawan nasional dan lainnya tidak pernah ambil bagian. Dia selalu menghindari ajakan guru-guru maupun temannya untuk ikut latihan dan ikut upacara. Pada tahun ini, ia telah tamat dari sebuah SMA

KNPB DAN UNCEN. JUBIR INTERNASIONAL KNPB, MEMBERIKAN KULIAH UMUM KEPADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS CENDRAWASIH (UNCEN) WAENA-PAPUA

Gambar
Jubir Internasional KNPB tuan Viktor Yeimo,saat memberikan Kuliah Umum di Fisip Uncen Hari ini Jumat, 16 Agustus 2019 Pukul 11.50 - 2:30 WPB, KNPB sebagai Media Nasional Bekerja sama dengan Kaum Intelektual Kampus  Dilingkungan Universitas Cendrawasih (UNCEN) Papua, Untuk memberikan Ceramah atau Kuliah Umum Kepada calon Mahasiswa Baru di Aula Fakultas Fisip Uncen. Kuliah Perdana yang dibawakan oleh Jubir Internasional KNPB terhadap ratusan Mahasiswa pada Fakultas Fisip Uncen juga di hadiri oleh Para senior dan alumni. Rombongan KNPB tiba di halaman Kampus Uncen Pada Fakultas Fisip di sambut meriah oleh Panitia dan para calon Mahasiswa Baru. Ternyata calon Mahasiswa Baru, lebih antusias untuk menerima Materi Politik Ideologis Oleh KNPB, terlihat jelas pada teriakan Yel-yel oleh Mahasiswa, seperti: 1. Salam RevoLusi : Kita Harus mengakhiri. 2. MSN                    : YES..YES...YES....!!! 3. REFERENDUM   : YES.....!!! 4. PAPUA.                : Merdeka....!!! UNCEN sebag

Ini Pandangan Guru Besar UKI Prof.Dr Tamrin Tomagola Tentang Politik Papua

Gambar
Foto:Tarmin Toma gola Prof. Dr. Tamrin Tomagola, psikolog dari Universitas Indonesia (UI) di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta, 14 september 2012 mengatakan: “Pemerintah Indonesia dengan sengaja mengulur-ngulur waktu, supaya orang Melayu banyak datang dan memenuhi Tanah Papua. Setelah orang Melayu makin banyak jumlahnya dan orang asli Papua menjadi kurang atau sedikit jumlahnya, pada saat itu pemerintah Indonesia akan mengumumkan diadakannya referendum di Papua. Dengan jumlah yang tidak seimbang orang Papua dipastikan dalam posisi yang kalah dan Indonesia menang” Data Jim Elmslie dalam tulisan berjudul: West Papua Demographic Transition and the 2010 Indonesia Census “Slow Motion Genoside” or not? for Comprehending West Papua Conference, Sydney University, February 23- 24, 2011 mengemukakan hasil penelitiannya sebagai berikut: 1. Tahun 1971, penduduk asli Papua 887.000 orang, pendatang 36 .000 orang, Total Penduduk 923.000; dalam presentasi Papua 96% dan pendatang

Sepi Wanimbo: LK Layak Pimpin Ketua DPRP Provinsi Papua

Gambar
Foto.doc Sepi Wanimbo Jayapura.andellawen3.com. Ketua Pemuda Baptis Papua (Sepi Wanimbo Angginak ) Mengatakan, sosok yang tepat untuk memimpin parlemen Papua yakni, Ketua DPRP Provinsi Papua ( Laurenzus Kadepa). “Selama lima tahun, kami sudah melihat kinerja Laurenzus Kadepa. Ia hadir sebagai penyambung lidahnya rakyat Papua karena rakyat mengenal dialah itu bapak rakyat sehingga Pemuda Baptis mendukung Penuh Laurenzus Kadepa menjadi ketua DPRP,” katanya. Angginak Sepi menilai, Laurenzus Kadepa, selain penyambung lida masyarakat, orangnya tegas jujur selalu pembelah rakyat Papua. “Karena Laurenzus benar – benar mengerti paham masalah yang dihadapi rakyat dan kerinduan rakyat papua,” katanya. Selasa(13/08/2019). Sepi mengungkapkan juga lasan lain dukungannya terhadap LK yakni, beliau selalu bicara tentang Keadilan, Kedamaian di Papua. “Maka nama Laurenzus Kadepa selalu ada di hati rakyat Papua. dan dialah pimpinan kami. Sehingga harapan rakyat LK tepat pimpin Ketua DPR

Kita Harus Mengakhiri Alir Tangis Rakyat Papua

Mohamad Chandra Irfan: Harus Mengakhiri Alir Tangis Rakyat Papua Siapa yang bisa memenjarakan bahasa dan kata-kata? Tak satu orang pun berhak memenjarakannya. Biar itu orang yang punya senjata. Biar itu orang yang punya kuasa. Biar itu orang yang punya banyak harta. Tak ada yang bisa memenjarakan bahasa dan kata-kata. Apalagi teriakan “Merdeka!” yang diawali terlebih dahulu seruan “Papua”. Di Papua, bukan hanya terjadi agresi militer. Tapi di bumi Papua, hal lain yang terjadi adalah agresi budaya. Agresi budaya ini mestilah menjadi satu bahan untuk kita rumuskan bersama. Di antara organ tubuh kita, mulai dari mata, telinga, hingga pancaindra lainnya, mesti menjadi peka terhadap kehancuran bersama: penindasan atas nama kuasa dan senjata. Yang umum kita kenal selama ini soal Papua hanyalah tarian adat dan paduan suaranya. Tapi kita selalu menjadikan mata kita sendiri buta terhadap realitas sesungguhnya. Bahwa di balik tarian adat dan paduan suara yang kerap dibanggakan banyak kala

INI PANDNGAN ORANG PENDATANG BAGI PAPUA

Jangan Terlena "Kau Papua", Bangsamu Sedang Mati! Saya sebagai orang Melayu, yg lahir di Jakarta,  yg mempelajari ilmu-ilmu sosial dan belum lama tinggal di Papua ini sedang melihat kamu terlena tetapi sesungguhnya  kamu sedang mati, bangsa kamu akan segera tinggal cerita.  Karena itu,  saya hanya mau memberitahukan tanda2 kematian masa depan anda secara pribadi dan bangsamu di masa depan.  Saya cukup beritahu dan anda sendirilah cari solusinya, apa solusi yg tepat atas kondisimu,  kondisi bangsamu. Berikut tanda-tanda kamu orang Papua dan bangsamu akan tinggal cerita segera: Pertama, kalian,  orang Papua kini punya satu musim baru. Musim yang tak banyak saya jumpai di Jawa, bahkan dalam buku sejarah.  Bukan hanya musim matoa,  musim kemarau atau musim mangga,  musim muntaber untuk anak-anak kalian. Tapi,  musim baru kalian adalah musim kematian tiba-tiba. Hari-hari ini,  tidak hanya pimpinan gereja kalian saja yang mati tiba-tiba tetapi lihatlah di sekeliling anda,  ba

Menyongsong Mahasiswa Baru dan HUT, MAPODADI GELAR PERTANDINGAN

Gambar
(Foto Doc.Panitia For Andellawen3) Ikatan Pelajar Mahasiswa Makki Poga Danime Dimba (IPM MAPODADI) Di Kota Studi Jayapura . Yang berasal dari kabupaten Lanny Jaya Wilayah Timur Telah Membentuk Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru dan HUT Mapodadi Tahun 2018-2019. Panitia di bentuk pada tanggal 17 Mei 2019, dan dilantik pada tanggal 27 Mei 2019. Panitia telah diProgramkan tiga Kegiatan Besar yang harus dicapai Yaitu; 1. Turnamen Mapodadi Cup 2. Penerimaan dan Pembekalan mahasiswa Baru angkatan tahun 2018-2019. 3. Hari Ulang Tahun (HUT) IPM-MAPODADI. Program kerja panitia dibahas pada, tanggal 30 Mei 2019. Dalam pembahasan target pertama adalah pertandingan mapodadi Cup. Panitia Membuka Pertandingan Bersifat terbuka untuk Semua Organisasi Mahasiswa yang ada di kota studi Jayapura. Semua Tim yang telah Daftar dengan jumlah Fustal Putra 46 Tim, Fustal putri 16 Tim, Volly Putra 16 Tim, dan  Volly putri 20 Tim.  Jumlah Tim yang Telah daftar 98 Tim. Bersifat Open House dengan Si

Tentang Otsus "Berakhir" dan Referendum

Gambar
( Viktor Yeimo: Jubir Internasional KNPB) Kata “berakhir” perlu dijelaskan. Memang tidak disebutkan masa waktu UU Otsus Papua. UU Otsus hanya memuat masa waktu dana Otsus yang akan berakhir 2021. Tapi sebelum menjawab kenapa wacana “Otsus berakhir” itu muncul, mesti pertanyakan kenapa penguasa kolonial Indonesia sibuk bicara evaluasi Otsus, Revisi UU Otsus atau Otsus Plus? Ini pertarungan antar elit penguasa kolonial. Bukan rakyat West Papua. Elit penguasa ini sibuk soal “Uang”. Soal nasib 2% Dana Alokasi Umum (DAU) dihentikan atau diperpanjang. Kenapa sibuk bicara uang? Yah, karena nafas NKRI dan elit politik kolonial Indonesia di West Papua itu uang. Uang yang bikin Indonesia tahan Papua, bukan kebijakan, kewenangan atau keberpihak. Dan uang yang bikin elit-elit Papua tahan Indonesia di Papua. Jadi ini ibarat mobil bensinya habis 2021. Maka dengan sendirinya UU Otsus mati. Karena tanpa uang tra mungkin UU Otsus jalan. Walaupun yang bergerak (beredar) hanya uang. Muatannya t