Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

PAPUA TIPU PAPUA

Gambar
Doc Pribadi/Marinus Yaung fb Oleh: Marinus Yaung Papua Tipu Papua terjadi dengan masif di depan mata kita di Ibu Kota Jakarta. Menjelang tutup tahun anggaran  2019, elit politik Papua berlomba - lomba buat acara di Jakarta. Buat di hotel berbintang dan di tempat - tempat prestisius. Tidak ada rasa bersalah di hati mereka. Foto - foto giat mereka di hotel mewah dan semua aktifitas  mereka yg super wah dipublish. Katanya bicara membelah nasib Papua tapi tindakan tdk mencerminkan apa yg diucap. Masih byk penderitaan dan air mata tertumpah di Papua.  Penderitaan orang Papua di Nduga masih terus berlangsung. Gaji guru - guru honor atau kontrakan yg blum di bayar. Gaji beberapa para tenaga medis di pedalaman sudah hampir setahun belum di bayar. Papua tetap dalam pusaran konflik tak berujung karena pengisapan elit lokal terhadap rakyat Papua semakin masih dan sistematis. Salah satu bentuk Korupsi berjamaah terbesar di Papua adalah MARK UP biaya perjalanan dinas dan buat kegiatan din

JANGAN TAKUT

Gambar
Sepi Angginak Wanimbo Foto doc Andellawene.com Oleh : Sepi Angginak Wanimbo Tiba - tiba Tuhan Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: Salam bagimu. Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Tuhan Yesus kepada mereka: Jangan Takut! Pergi dan katakan kepada saudara - saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galelia, dan di sanalah mereka akan melihat Aku ( Matius 28:9-10 ) "Malaikat itu berkata kepada perempuan - perempuan itu: Jangan kamu takut: sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang di salibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang di katakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring" ( Matius 28:5-6 ). Kita jangan takut karena Kristus Yesus tentang kelahiran, kematian dan kebangkitan-Nya yang pernah dinubuatkan oleh para Nabi itu telah bangkit dari kematian-Nya dari kuburan. Ia telah memproklamasihkan kepada seluruh umat manusia di bumi bahwa Allah itu hidup kekal. Kuasa Allah tidak hilang dan tidak dikala

Pesan Seorang Guru Kepada Orang Tua Untuk Anak-Anak

Gambar
Dr. Arianto Kadir, M.Si- Foto Kepala Sekolah SMA 1 Jayapura Kota Pesan Kepala Sekolah; Andellawene.com_ Jayapura. Sangsi dan hukuman guru diberikan Bukan untuk menyiksa apalagi balas dendam tetapi bagian dari proses mendidik  agar semua menjadi tahu norma dan tatakrama social Kepada orangtua siswa SMA N I Jayapura cobalah untuk di sadari Bahwa anak bapak/ibu sesaat lagi akan berjuang menapaki masa depannya  Saatnya dia memasuki proses transisi kemandirian Maka, Seriusilah dan persiapkan dirinya dampingi dia dalam mengerjakan tugas sekolah di rumah Bimbing dia dalam melawan kemalasan dirinya beri perhatian khusus padanya mulai hari ini amatilah setiap perubahan pada dirinya agar dia kelak tidak menjadi potret kegagalan  orangtuanya Motivasilah Dia, Tumbuhkan energi positif pada dirinya agar dia yakin mampu berprestasi yakin kearahmana tujuan masa depannya, yakin dengan dirinya sendiri dan yang utama agar dia mampu berkompetisi ,jadikan dia teman dalam be

President Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua Keluarkan Tema Natal Tahun 2019

Gambar
Dr.Socratez Yoman,MA ( Presiden Baptis Papua) Andellawene.com Jayapura -Kepada seluruh Warga Baptis Papua yang terhormat: Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-Gereja Baptis menyampaikan Tema dan Sub Tema Natal Desember 2019. TEMA: YESUS TERANG DUNIA (YOH. 8:12) SUB TEMA: WARGA BAPTIS MENJADI TERANG KRISTUS DI TENGAH DUNIA NYATA. Ita Wakhu Purom, Presiden, Gembala Dr. Socratez S.Yoman

KAPP Lanny Jaya Ajak Masyarakat Wajib Buka Lahan Kopi dan Kedelei

Gambar
Ketua KAPP Lanny Jaya Fredi Ginia Tabuni, S.T (Foto) Andellawene.com -Jayapura. Ketua KAPP Lanny Jaya Fredi G. Tabuni Menyampaikan  KAPP Lanny Jaya  kerja sama dari semua elemen.Terutama 39 Kepala Distrik dan 300an Lebih Kepala kampung yang tersebar di seluruh wilayah kerja Pemerintah Kab. Lanny Jaya, melui pesan Whatsap( 27/11) di Jayapura "Kami minta kerja sama dari Kepala Distrik dan Kepala Kampung ajak warganya buka lahan kopi dan kedelei. Kita semua perlu tahu dan mengetahui bahwa di Lanny Jaya sudah bisa kelola Kopi dan kedelei dalam kemasan oleh Putra/i Lanny Jaya sendiri"Katanya Lanjutnya Ginia, Produksi Kopi hasil bumi lanny jaya sudah sejak lama jalan namun tidak bisa memproduksi dalam jumlah banyak untuk suplay kemana_mana karena kurang aktif masyarakat petani aktif kopi. Dan Pabrik tahu baru saja di resmikan dan mulai di produksi tanggal 25 /11 di Kampung Yalipok Distrik Pirime namun kendala sama hal dengan kopi, belum ada lahan tetap milik masyarak

ADA SEBELAS SIASAT PEMERINTAH INDONESIA DAN TNI-POLRI UNTUK MENGALIHKAN DAN MENGHINDARI SERTA MENGHILANGKAN AKAR KONFLIK KEKERASAN VERTIKAL ANTAR INDONESIA DAN WEST PAPUA YANG SUDAH BERLANGSUNG SELAMA 58 TAHUN SEJAK TAHUN 1961.

Gambar
Oleh Dr. Socratez S.Yoman (Ap Ndumma Nagawan). 1. PENDAHULUAN Senator asal Aceh, Fachrul Razi dari Gedung DPD RI, mengatakan: "Kita harus jujur dan berani menyatakan kebenaran bahwa memang terjadi pelanggaran HAM berat di Papua." "....Jadi berikan Papua itu mengelola pemerintahannya sendiri, mengelola sumberdaya alamnya sendiri, serta mengelola sumberdaya manusianya sendiri,” (Sumber: Media Timor.com, 18/18/2019). Tidak rahasia umum, akar konflik kekerasan kejahatan kemanusiaan yang dilalukan Negara/pemerintah Indonesia terhadap rakyat Papua yang berlangsung selama 58 tahun sejak tahun 1961 itu setidaknya ada empat akar konflik, yaitu: Pertama, Status politik West Papua ke dalam wilayah Indonesia dengan proses pelaksaan Pepera 1969 yang tidak demokratis dan brutal yang dimenangkan ABRI dengan moncong senjata. Kedua, Kekerasan dan kejahatan Negara yang menimbulkan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang serius dan mengindikasikan terjadi pemusnahan ras Melan

KEGELISAHAN HATI SAYA SELAMA DI PAPUA DAN SAYA MENEMUKAN JAWABANNYA DALAM BUKU DAN ARTIKEL GEMBALA DR. SOCRATEZ S.YOMAN, MA

Gambar
Oleh Kezia Moanley Melalui tulisan ini saya mau membagi pengalaman saya, lebih pada pergumulan iman dan kegelisahan selama saya hidup, berada dan berkarya di Papua. ORANG ASLI PAPUA DISINGKIRKAN Tahun 2016 adalah awal perjumpaan saya dengan Papua. Waktu itu saat turun dari pesawat di bandara Sentani, saya cukup kaget dan bingung. Kaget karena saya hanya bertemu 4 orang Papua sebagai petugas bandara dan sisanya (dalam jumlah yang banyak) adalah orang pendatang. Bingung karena saya berusaha meyakinkan diri sendiri. Benarkah saya sudah berada di bandara Sentani Papua? Ataukah saya masih di Bandara Makasar? Tapi ini benar-benar bandara Sentani. Ini benar-benar Papua. Lalau kemana orang asli Papua? Kenapa yang saya temui justru orang-orang rambut lurus kulit putih? Itu adalah pertanyaan pertama yang menggelisahkan saya sejak pertama kali saya tiba di bandara Sentani. Saat keluar dari pintu bandara Sentani, saya melihat Cafe-Cafe berjajar di teras depan bandara. Dalam cafe ters

MAHASISWA KUPU-KUPU YANG TAK HANYA SEKEDAR KUPU-KUPU

Gambar
Bung Syafril Rizal-Foto.fb Oleh: Syafril Rizal Judul tulisannya lumayan absurd yah? Hehehehe. Akan tetapi, isinya tidak se-absurd judulnya kok. Nyante aja. Baca dan nikmati saja tulisan ini. Beberapa waktu lalu, seusai perkuliahan, saya dicegat oleh salah satu mahasiswa tercerdas saya. Saya pernah 'beradu' argumen dengannya di kelas. Dan di akhir adu argumen, kita tetap berpegang teguh dengan argumentasi masing-masing. Namun, kita tetap saling respek. Ini salah satu bentuk kedewasaan manusia. "Sir, saya mau curhat. Saya sebenarnya gak pengen jadi mahasiswa yang kupu-kupu (kuliah pulang kuliah pulang). Saya pengen banget ikut organisasi. Tapi saya terpaksa jadi mahasiswa kupu-kupu karena sepulang kuliah saya harus belajar. Target IPK saya tinggi karena saya kuliah pake beasiswa. Kalo IPK saya jeblok, beasiswa saya bakal dicabut. Ortu saya cuma petani di desa. Gak bakal sanggup kuliahin saya kalo gak ada beasiswa. Jadi, mau gak mau saya harus terus belajar untuk

MISIONARIS ASING ( ORANG KULIT PUTIH) RELA MATI UNTUK ORANG ASLI PAPUA, SEBALIKNYA ORANG ASLI PAPUA DIBUNUH MATI OLEH PENGUASA INDONESIA DAN TNI-POLRI DEMI NKRI

Gambar
Dr.Socratez S. Yoman doc (ARTIKEL : Sejarah PENGABDIAN Missionaris Asing di West Papua) Oleh Gembala Dr. Socratez S.Yoman (Ap Ndumma Nagawan Owaganak) 1. PENDAHULUAN "Saya tidak tahu harga yang harus dibayar untuk memasuki Lembah Balim, tetapi saya bersedia membayar harga itu." Ada kisah nyata yang perlu Anda dan saya belajar dari pengalaman Pilot Albert Lewis yang dikenal akrab Al Lewis. Pilot missionaris asing yang rela mati untuk Orang Asli Papua. Pada 20 April 1954 Pilot Al Lewis terbangkan pesawat dari Sentani menuju Lembah Wamena. Ini merupakan penerbangan pertama kali dalam sejarah Pekabaran Injil. Sebelum Pilot Al Lewis terbangkan pesawat di wilayah Lembah Balim Wamena, Al Lewis menyatakan imannya: "Saya tidak tahu harga yang harus dibayar untuk memasuki Lembah Balim, tetapi saya bersedia membayar harga itu." (Sumber: Sejarah Gereja Katolik di Lembah Balim: Pastor Frans Lieshout OFM, 2007, 21). Sangat menyedihkan, pada tanggal 28 April 1

ADA SEBELAS SIASAT PEMERINTAH INDONESIA DAN TNI-POLRI UNTUK MENGALIHKAN DAN MENGHINDARI SERTA MENGHILANGKAN AKAR KONFLIK KEKERASAN VERTIKAL ANTAR INDONESIA DAN WEST PAPUA YANG SUDAH BERLANGSUNG SELAMA 58 TAHUN SEJAK TAHUN 1961

Gambar
Dr. S S .Y foto doc/Pribadi Oleh Dr. Socratez S.Yoman (Ap Ndumma Nagawan). 1. PENDAHULUAN Senator asal Aceh, Fachrul Razi dari Gedung DPD RI, mengatakan: "Kita harus jujur dan berani menyatakan kebenaran bahwa memang terjadi pelanggaran HAM berat di Papua." "....Jadi berikan Papua itu mengelola pemerintahannya sendiri, mengelola sumberdaya alamnya sendiri, serta mengelola sumberdaya manusianya sendiri,” (Sumber: Media Timor.com, 18/18/2019). Tidak rahasia umum, akar konflik kekerasan kejahatan kemanusiaan yang dilalukan Negara/pemerintah Indonesia terhadap rakyat Papua yang berlangsung selama 58 tahun sejak tahun 1961 itu setidaknya ada empat akar konflik, yaitu: Pertama, Status politik West Papua ke dalam wilayah Indonesia dengan proses pelaksaan Pepera 1969 yang tidak demokratis dan brutal yang dimenangkan ABRI dengan moncong senjata. Kedua, Kekerasan dan kejahatan Negara yang menimbulkan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang serius dan mengindikasikan